Rabu, 17 November 2010

Purwatjaraka, Musik Mempunyai Kehidupan


Bagi komposer Purwacaraka, musik tak bisa dilepaskan dari kehidupan orang banyak. Menurut kakak dari penyanyi Trie Utami itu, musik akan tetap eksis dan mengikuti siklus sesuai dengan selera pasar yang selalu berubah dalam satu kurun waktu tertentu.
Purwa mencontohkan musik dangdut yang belakangan ini mulai 'menunduk' dikarenakan dominasi 'kingdom of dangdut' yang tak bisa dipatahkan oleh ajang-ajang musik bernuansa dangdut.
"Ya, mungkin ada dominasi 'kingdom of dangdut' yang disusul dengan pemusik-pemusik dangdut yang namanya bintang lima seperti Ikke Nurjanah, Camelia Malik dan lain-lain, namun tak bertahan lama dan kembali ke habitatnya. Walau dibantu dengan ajang-ajang yang bernuansa dangdut. Tapi karena enggak bisa menempatkan diri dangdut dengan lingkungan, maka kembali ke habitatnya," jelasnya.
Lebih jauh, mandeg-nya beberapa genre musik tertentu, disebabkan beberapa alasan seperti kemajuan teknologi dan minimnya dukungan terhadap musik tersebut, yang berimbas pada selera pasar. Sehingga, lanjut Purwa, terjadi pergeseran nilah dan pihak label pun enggan untuk memproduksinya.
"Kalau kita enggak imbangi dengan hal lain, kalau berimbas positif enggak masalah. Namun kalau negatif, misalnya keluhan-keluhan anak-anak kecil nyanyikan lagu dewasa. Itu yang harus antisipasi dengan perubahan. Zaman berubah tapi musik enggak berubah sebagai kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar