Senin, 29 November 2010

Harap Lebih Banyak Film Anak-Anak

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik berharap agar produsen film nasional dapat memproduksi lebih banyak film anak-anak karena masih minimnya jenis film tersebut di Tanah Air.
"Ini (Film anak-anak.Red) adalah jenis film yang kita dorong karena masih jarang. Saya bilang ke produsen jangan takut rugi buat film anak-anak karena kalau pasti bagus ibunya juga senang dan ikut nonton," kata Menbudpar.
Jika film itu bagus, Jero Wacik menambahkan bukan hanya ibu sang anak tapi seluruh keluarga biasanya ikut menonton.
Saat ini, banyak orang tua yang masih khawatir untuk bisa melepas anaknya menonton bioskop karena banyak film yang tidak sesuai untuk anak-anak.
Dengan adanya film yang dibuat untuk pasar penonton anak-anak maka diharapkan kekhawatiran orang tua dapat dikurangi yang juga akan mendorong agar film itu ditonton oleh semakin banyak orang.
Selain film anak-anak, penonton Indonesia disebut Menbudpar juga kekurangan film tentang pahlawan.
"Sutradara kan bisa dengan kreatif menceritakan kisah dia dari remaja hingga menjadi pahlawan," katanya.
Jero Wacik datang ke Batam untuk menghadiri pembacaan nominasi piala Citra yang akan dibacakan Minggu (28/11) pagi.
Terkait ajang festival tahunan itu, Menbudpar menegaskan pihaknya tidak ikut campur dalam hal penjurian dan menyerahkannya kepada Komite FFI.
"Enam tahun saya menjadi menteri tapi saya tidak mau mempengaruhi dewan juri. Selama menterinya tidak ikut campur maka semakin baiklah dunia perfilman ini," katanya.

Senin, 22 November 2010

Band Indie Unik, Berkualitas dan Potensi


Oppie Andaresta mengaku salut dengan band dengan band indie. Meskipun jarang perform Oppie menilai lagu-lagu yang mereka bawakan sangat keren. Mereka berhasil menunjukkan karya dan lagu yang beda dan unik.
"Mereka memang jarang terdengar di industri, tapi karyanya dan lagunya, tampil beda dan unik. Karena saya sendiri juga suka sama lagu yang unik, dan beda dari yang lain," ujarnya .
Penyanyi kelahiran Jakarta 20 januari 1973 ini sangat tertarik dengan konsep yang ditawarkan oleh Djakarta Artmosphere 2010 yang tak hanya menampilkan band yang terdengar di industri namun juga band indie. Dengan banyaknya band indie yang tampil mereka bisa menunjukkan potensi musiknya dan tak sekedar numpang tenar saja.
"Saya tertarik dengan konsep Djakarta Atmosphere. Saya lihat band-band indie, di industri jarang ketemu, di sini banyak yang tampil. Jadi sekarang main itu ya potensi, bukan hanya main ngetop," paparnya.
Lebih lanjut Oppie menambahkan bahwa saat ini banyak band-band indie yang justru lebih bagus dibandingkan band industri yang ada sekarang ini. Menurutnya band industri saat ini hanya mengandalkan tampang dan bisa bertahan namun kualitas dan potensi tidak ada yang bisa ditampilkan.
"Kan sekarang itu, masih bisa tampang oke, tapi bertahan, padahal dari kualitas dan potensi apa gitu yang bisa ditampilin. Padahal banyak band-band yang nggak jual tampang, tapi kualitasnya oke," tandasnya.

Rabu, 17 November 2010

Purwatjaraka, Musik Mempunyai Kehidupan


Bagi komposer Purwacaraka, musik tak bisa dilepaskan dari kehidupan orang banyak. Menurut kakak dari penyanyi Trie Utami itu, musik akan tetap eksis dan mengikuti siklus sesuai dengan selera pasar yang selalu berubah dalam satu kurun waktu tertentu.
Purwa mencontohkan musik dangdut yang belakangan ini mulai 'menunduk' dikarenakan dominasi 'kingdom of dangdut' yang tak bisa dipatahkan oleh ajang-ajang musik bernuansa dangdut.
"Ya, mungkin ada dominasi 'kingdom of dangdut' yang disusul dengan pemusik-pemusik dangdut yang namanya bintang lima seperti Ikke Nurjanah, Camelia Malik dan lain-lain, namun tak bertahan lama dan kembali ke habitatnya. Walau dibantu dengan ajang-ajang yang bernuansa dangdut. Tapi karena enggak bisa menempatkan diri dangdut dengan lingkungan, maka kembali ke habitatnya," jelasnya.
Lebih jauh, mandeg-nya beberapa genre musik tertentu, disebabkan beberapa alasan seperti kemajuan teknologi dan minimnya dukungan terhadap musik tersebut, yang berimbas pada selera pasar. Sehingga, lanjut Purwa, terjadi pergeseran nilah dan pihak label pun enggan untuk memproduksinya.
"Kalau kita enggak imbangi dengan hal lain, kalau berimbas positif enggak masalah. Namun kalau negatif, misalnya keluhan-keluhan anak-anak kecil nyanyikan lagu dewasa. Itu yang harus antisipasi dengan perubahan. Zaman berubah tapi musik enggak berubah sebagai kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

Senin, 15 November 2010

Kolaborasi Maut Tokyo Police Club vs Slank

Berada dalam kisaran pukul 22.30 WIB band indie rock asal Kanada, Tokyo Police Club akhirnya muncul di atas panggung. Dan tanpa basa-basi musik tensi tinggi mereka langsung membuat seisi venue Kartika Expo Centre, Balai Kartini, Jakarta langsung jejingkrakan pada Minggu (14/11) malam, tatkala Favorite Colourmenjadi lagu pembuka band yang digawangi Dave Monks (vokal, bass), Josh Hook (gitar), Grahan Wright (kibord), dan Greg Alsop (drum). Suasana lenggang membuat penonton yang berkisar 500an orang lebih leluasa untuk bergoyang sambil mengikuti lirik lagu Nature Of The Experiment yang menjadi lagu ke-2 dan segera disusul BoxGravesTop 5Spark, dan Cave untuk lagu berikutnya.
Penontonpun terasa lebih menyatu dengan lagu-lagu yang mereka mainkan, terlebih interaksi Dave Monks pada penonton tidak henti-hentinya dilakukan, dengan mengajak penonton bertepuk tangan seiring irama keyboard yang dimainkan Grahan, atau mengajak penonton untuk bernyanyi bersama. Maka Tessellate,Hands ReversedBig DifferenceCut Back, dan Be Good terasa lebih good ditelinga.
Terlebih ketika dipertengahan acara , Abdee Slank dan Rekti The SIGIT tampil berkolaborasi dengan Tokyo Police Club membawakan lagu My Name Is Jonas milik Weezer. Sontak konser yang dipromotori Trilogy Live bekerjasama dengan sponsor Spirit Ground terasa kian menggigit.
Terasa lebih legit lagi ketika Favourite FoodCitizens, dan Boots Of Danger tak ketinggalan dibawakan band yang telah menelurkan 2 album, yaitu Elephant Shell (2008), dan Champ (2010) ini.
Maka Your English Is Good menjadi lagu penutup dari sekitar 18 lagu yang mereka bawakan sekitar 1 setengah jam. Meski ditutup tanpa encore, konser yang berakhir hampir tengah malam itu pun menjadi malam yang indah.
Karena sebelum Tokyo Police Club tampil, crowds juga sempat terpukau dengan aksi pembuka dari The SIGIT, yang mengawali konser pada kisaran pukul 20.15 WIB dengan Clove Dover sebagai lagu pertama yang dimainkan Rekti cs. Selama 1 jam mereka tampil membawakan 11 lagu. Setelah membawakan lagu Let It Go,Soul SisterMidnight Mosque yang dimedley lagu All The Time, dan Money Making, konser band asal Bandung ini pun ditutup dengan tembang Black Amplifier.
Slank yang menjadi grup band ke-2 yang tampil pada 21.20 WIB mampu menyihir penonton setelah Bang Bang Tut mengalir sebagai lagu pembuka yang cukup menghentak. Disusul KilavI Miss You But I Hate You,Drug Me Up, dan Tong Kosong membuat penonton seperti kehilangan kendali, bergoyang sambil bernyanyi.
Lagu sendu Terbunuh Sepi, dan Ku Tak Bisa membuat penonton terpaku. Usai membawakan lagu Orkes Sakit HatiPunk JavaGodain Kita, dan Jurus Tandur. Kaka sang vokalis Slank yang malam itu bertelanjang dada sejak awal penampilannya pun menutup 1 jam penampilan Slank dengan tembang SBY dan langsung mendapat tepuk tangan dari crowds yang menyaksikan rangkaian konser Tokyo Police Cub pada minggu malam.

Minggu, 14 November 2010

Java Musikindo Kuasai Musik Cadas


Awal 2011, tepatnya Januari dan Februari tampaknya akan penuh hingar bingar musisi cadas papan atas dari luar negeri yang didatangkan oleh Java Musikindo untuk menguasai Tennis Indoor Senayan.
Dimulai dari tanggal 19 Januari 2011 Adrie Subono akan menampilkan band melodik hardcore dari Amerika, Four Year Strong dan pop punk dari San Fransisco, Set Your Goals. Dan pada 8 Januari 2011 band yang paling dinanti-nanti oleh penikmat musik keras tanah air, Deftones akan menggelar konser mereka di Jakarta.
Setelah membatalkan untuk memuaskan penggemarnya di Jakarta 21 Mei 2010, band metal asal Inggris, Bring Me The Horizon akan menggempur Jakarta pada 19 February 2011. Band pengusung metalcore ini nantinya dipastikan akan dipenuhi oleh penggemarnya yang sangat banyak di tanah air.
Tak berhenti di situ saja, Java Musikindo juga akan menyelenggarakan Jakarta Jam 2011 yang digelar pada 22-23 Februari 2011 nanti. Di hari pertama akan menampilkan 3 headliner yaitu, Never Shout Never (akustik pop), We The Kings (power pop) dan I See Stars (post hardcore) semuanya dari Amerika. Dan di hari kedua, 23 Februari 2011 akan dimeriahkan oleh New Found Glory dan The Starting Line.
Tidak berakhir di bulan Februari saja, Adrie Subono juga akan masih mempunyai 5 band lagi yang belum sempat di umumkan. Bahkan dia juga akan menggelar sebuah konser pada 27 April 2011 nanti seperti yang ditulis di twitternya.
Adrie Subono menambahkan  "masih ada 5 band lagi yg belum gw umumin termasuk band besar untuk 27april...sateeee...!!
Kira-kira band besar apa ya yang akan datang nanti?

Kamis, 11 November 2010

Brit Awards 2010 Bakal Berbeda


Penghargaan musik tahunan di Inggris, Brit Awards akan mengalami perombakan besar tahun depan. Perubahan ini antara lain perihal tempat baru, logo, susunan kepanitiaan, serta penambahan kategori, Album of the Year.
Menurut sejumlah panitia, Brit Awards dinilai telah kehilangan sentuhan dramanya. Seperti dilansir situs Contactmusic.com, panitia baru menghapuskan Brits Awards yang lama dan menambahkan "sense of drama" pada ajang musik itu. Terutama, penambahan konsep seperti kategori The Best Film dalam Piala Oscar, yang diubah dengan Cita Rasa Musik.
David Joseph, Ketua Brit Awards, menyatakan ajang bergensi ini akan memberikan kejutan-kejutan kecil kepada pencinta musik. Ia melihat hal itu terjadi pada saat penghargaan Oscar ketika The Hurt Locker berhasil mengalahkan Avatar untuk kategori The Best Picture.
Selain itu, kehadiran para artis dunia akan memeriahkan ajang penghargaan bagi insan musik di Inggris itu. "Para artis merupakan aset penting dalam industri hiburan seperti ini, jadi mengundangnya dalam Brit Awards merupakan satu kemajuan," katanya.
Dalam pemberian kategori baru, Album of the Year, akan dinilai dan di-voting oleh para artis yang datang. Brit Awards akan berlangsung pada 15 Februari 2011 mendatang di O2 Arena, London, Inggris.

Rabu, 10 November 2010

Tarian Lumense Dipentaskan di Palembang

Tarian Lumense dan Lulo Alu, dua tarian tradisional asal Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, akan dipentaskan pada Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-7 di Palembang, Sumsel, pada 26-28 November 2010.
"Saat ini kami sedang konsentrasi menyiapkan para penari yang akan memantaskan tari tradisional asal Kabaena tersebut," kata Ketua Umum Lembaga Adat Moronene (LAM) Kabaena, Abdul Madjid Ege di Kendari, Rabu.
Menurut Majid Ege, Lumense merupakan tarian unik yang berasal dari gabungan kata `Lume` (terbang) dan e`ense (jingkrak tinggi).
Jadi, kata dia, tarian Lumense dalam tatanan masyarakat Kabaena, adalah tarian terbang tinggi.
"Makna tarian ini adalah pemujaan pada dewa, yang dipersembahkan pada upacara penyambutan tamu, pesta-pesta rakyat atau lebih tepat dikatakan tarian penyambutan selamat datang kepada tamu agung," katanya.
Sementara Tari Lulo Alu, kata Majid Ege, merupakan tarian yang lebih banyak menggambarkan tentang sistem budaya pertanian masyarakat Kabaena sebagai daerah penghasil beras.
"Dalam tarian ini, penari memegang alu (penumbu beras) dan niru (alat penapis beras) serta sapu tangan yang menggambarkan proses penapisan," katanya.
Oleh karena keunikan kedua jenis tarian tersebut, kata Majid Ege sehingga pihaknya akan menampilkannya pada Pekan Festifal Nusantara ke-7 di Palembang, yang menyertakan sekitar 30 orang penari.
"Pengurus LAM Kabaena dan unsur dinas terkait yakni Dinas Pendidikan, Budaya dan Pariwisata Bombana ikut mengantar para penari itu," katanya.
Madjid mengatakan, selain menampilkan tarian, dalam FKN itu pihaknya juga mengikuti beberapa kegiatan seperti kirab Agung dan memamerkan benda-benda pusaka Mokole Kabaena.

Selasa, 09 November 2010

Maaf Silet Tak Menghapus Sanksi


Kendati redaksi 'Silet' telah meminta maaf kepada publik atas pemberitaan yang ditayangkan pada Minggu (7/11/2010), namun Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilainya belum cukup. KPI tetap bersikukuh meminta agar program acara 'Silet' dihentikan untuk sementara.
"Kalau perrmintaan maaf itu kita hargai, bahwa itu menjadi pertimbangan kita, iya. Tetapi itu tidak cukup," kata Ketua KPI, Dadang Rahmat Hidayat, Jakarta, Senin (8/11/2010).
Dadang mengungkapkan, 'Silet' telah membuat kesalahan karena menyajikan informasi yang tidak benar kepada masyarakat. Selain itu, tayangan ini juga dinilai telah memberikan dampak psikologis terhadap korban bencana letusan Gunung Merapi sehingga menimbulkan keresahan.
"Kesalahan besarnya karena menyajikan informasi yang tidak benar dan ada dampak psikologis yang menurut saya itu tidak bisa diukur," cetus Dadang.
Sejak program tersebut ditayangkan, pihaknya telah menerima 1.128 aduan yang memprotes acara 'Silet'. Hingga kini, jumlah aduan yang masuk ke KPI itu terus bertambah.
Redaksi 'Silet' telah meminta maaf atas siaran infotainment di RCTI, Minggu (7/11/2010), yang mengabarkan ramalan letusan dahsyat Merapi. "Segenap tim redaksi Silet memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas pemberitaan Silet edisi 7 November 2010 yang memuat ramalan dan pesan berantai yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang prediksi Merapi. Simpati dan doa kami untuk seluruh korban bencana," demikian pernyataan yang ditayangkan beberapa kali di RCTI.

Minggu, 07 November 2010

Fauzi Bowo Buka Pentas Seni Bulungan


Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo direncanakan membuka Pentas Seni yang digelar dalam rangkaian acara Gebyar 40 Tahun Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan 1970-2010, Minggu pukul 10.00 WIB.
Menurut salah satu seniman acara ini, Noorca M. Massardi, Sabtu malam, peluncuran awal kegiatan yang melibatkan banyak seniman tersebut telah diselenggarakan pada Jumat lalu.
Dalam pentas seni selama sepekan ini digelar segala macam seni, meliputi seni rupa, tari, teater, dan sastra, kata Noorca.
Ditambahkan, acara ini diikuti para seniman terkenal yang lahir dari Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan antara lain Non-O dan dan Yudhistira ANM Massardi.
Acara terbuka dan gratis untuk umum dan pelajar/remaja/pemuda, itu antara lain menyajikan karya-karya seni berupa: anyaman, arsitektur, batik sulam, batu akik, buku, cenderamata, desain grafis, fashion, fotografi, gerabah, instalasi.
Kemudian kaligrafi, karikatur, kartun, keramik, keris, komik, kriya, lukisan. Juga ada multimedia, patung, perangko, puisi rupa, relief, sastra, sketsa ilustrasi, teater, tenun, topeng, ukiran, wayang, dan lain-lain.
Adapun mata acara yang telah disiapkan antara lain Melukis Bareng Gerbong Kereta Api Bonek, Lomba Lukis, Body Painting, Lukis Langsung Selebriti, Sketsa Wajah oleh Ipe Maruf, Dimaz Praz, Didieth K.
Pembacaan Lukisan Puisi (Lukman SH), Sajakisah Lukisan (Erry Amanda dan Andi Bersama), Pikiranisasi Jungkirbalik (G.Widro Mansoer), Demo Gambar (Teguh Anka), Apresiasi Senirupa (Boedi Indera Cahaya, S Pri), Reggaenisasi lukisan (Toni Q), Kendangisasi (Ohan ADP), Demo Karikatur (Si Jon, Non-O, Aries Tanjung, dan Yan Praba), Demo Lukis Sepatu & Kaos (Muchlis Sardjana, dkk.), Multimedia (Anang W).
Pameran Fotografi (Roy Gengggam, Riana, Yitno, Toto Prawoto). Sketsa-sketsa (Si Toto, Herry Dim, Nobon). Demo Batik (Ineng CS, Qbro Pandamprana), Pantomisasi Senirupa (Joko Joker). Monologi Senirupa (Didi Hasyim dan Amien Kamil).
Selain itu, Diskusi/Apresiasi seni rupa dengan pembicara Muryoto Hartoyo, Radhar Panca Dahana dan Merwan Yusuf, dengan moderator Noorca M . Massardi.
Semua kegiatan ini mengambil tempat di seluruh arena Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan.

Rabu, 03 November 2010

Album Dangdut Untuk Senam Masal


Liza Natalia saat ini tengah menggarap album kedua, namun ia tidak mau terburu-buru untuk melepasnya. Yang menarik rencananya album baru Liza Natalia ini berisi lagu-lagu yang bisa digunakan untuk senam masal.
"Saya enggak mau buru-buru karena album yang ini saya ingin untuk senam massal. Sehingga beatnya pun cepat. Jadi lagunya bukan hanya untuk dangdut tapi bisa dipake untuk senam. Ada dua atau tiga lagu yang jadi dari rencana enam lagu. Itu lagu baru semua," ujarnya 
Menurutnya ia tidak menghadirkan pure dangdut namun dangdut yang telah dikombinasikan dengan pop. Segmen yang dia tuju sekarang juga melebar karena lagu ini bisa untuk senam.
"Dangdutnya sekarang saya kombinasikan dengan pop, jadi enggak dangdut banget. Segmentasinya juga melebar. Bukan kayak lagu dangdut standar tapi untuk senam. Jadi ngebeat banget. Saya kan sudah merasakan itu, dangdut standar kayak apa sih? Sekarang bikin yang bisa dibuat senam," ujarnya.
Menurut Liza lagu yang pure dangdut sudah biasa, makanya ia ingin melakukan terobosan ini dan tidak ada salahnya untuk bisa melakukan senam dengan lagu sendiri. Selain pop kemungkinan ia juga menyisipkan music house agar lebih enak untuk didengar.
"Ya biasalah. Namun sekarang berbeda. Enggak ada salahnya senam pakai lagu sendiri? Syukur-syukur lebih house music biar tambah enak di dengar," pungkasnya 

Selasa, 02 November 2010

Angkat Tembang 'Jauh Kenangan' ke Layar Lebar


Mengangkat lagu sebagai tema cerita film beberapa kali dilakukan oleh sineas kita. Kali ini Nayato memfilmkan tembang Jauh Kenangan, yang sempat diisukan sebagai 'lagu setan'. Tak heran jika lagu yang sempat hit beberapa tahun lalu itu menjadi beban bagi pemeran film.
"Penyesuaian karakter sulit, karena menyesuaikan tokoh yang dibawa," ujar Karina Nadila, pemeran Gaby dalam film GABY DAN LAGUNYA. "Ada beban, karena membawakan lagu yang pernah populer. Sempat ada kisah ini lagu setan, tapi ceritanya murni drama. Jadi cemas-cemas gitu bisa diterima masyarakat," lanjutnya.
Sebagai pendatang baru, Karina sebenarnya sudah memiliki dua debut film. "Sebenarnya ini film kedua, tapi tayangnya yang pertama malah belum ada jadwalnya," tuturnya.
Kesibukannya kuliah membuatnya terus konsisten di jalur film. "Saya selama ini belum berani ambil sinetron, masalahnya di jadwal kuliahku nggak bisa. Sekarang buat aku pengalaman lebih penting daripada masalah uang. Soalnya setiap kali akting dengan karakter baru tantangannya bertambah," terangnya.
Rendy Kjaernet, pemain pendukung, berharap film ini bisa mengikuti jejak sukses lagunya. "Semoga sukses penonton suka. Dan banyak pelajaran yang bisa diambil pelajaran di film ini," katanya.

Senin, 01 November 2010

Semarakkan Festival Busana Muslim di Rusia


Perancang busana muslim Indonesia, Toto Supangat dan Yuku Moko, mendapat kehormatan turut menyemarakkan Festival Internasional Busana Muslim dalam peragaan eksklusif yang digelar di Kazan Grand Hotel, Republik Tatarstan-Federasi Rusia.
"Festival tersebut sebagai puncak dari Pekan Busana Muslim yang diikuti sekitar 30 desainer dalam dan luar negeri. Selain Indonesia, beberapa negara lain ikut berpartisipasi adalah Turki dan Iran," ujar Sekretaris III Fungsi Pensosbud, KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangan persnya kepada Antara London, Senin.
Dikatakannya sebanyak 40 potong busana muslim kedua desainer Indonesia tersebut dari sekitar 60 potong yang dibawa ke Kazan dengan rancangan khusus untuk festival ini, diperagakan para peragawati setempat.
Menurut Enjay Diana, busana-busana muslim dengan model etnis Indonesia mendapat sambutan yang sangat meriah dari lebih 300 orang pengunjung yang memenuhi tempat festival.
Dengan corak, warna dan model yang bervariasi, busana-busana tersebut nampak anggun dan menawan dikenakan muslimah Rusia baik untuk bekerja, menghadiri acara-acara khusus atau perayaan, maupun untuk sehari-hari.
Busana-busana rancangan Toto Supangat memperkenalkan motif nusantara seperti sutra bugis, batik Cirebon dan songket Lombok, sementara Yuku Moko yang juga merupakan seniman batik mengangkat motif batik "Kampung Boroko" dari bahan tenun katun dan sutra.
"Saya sangat senang berkesempatan ikut serta memperkenalkan busana muslim Indonesia di sini," kata Toto Supangat.
Sementara itu, Yuku Moko mengatakan bahwa pasar busana muslim di Tatarstan sangat bagus dengan melihat animo yang besar dari masyarakat muslim setempat saat menyaksikan koleksi-koleksi busana muslim Indonesia.
"Busana-busana muslim Indonesia sangat menarik dan cocok dipakai oleh kaum muslimah di sini seperti terlihat yang dikenakan dalam festival ini," ujar Nailya Zhiganshina yang merupakan penggagas kegiatan tersebut dan juga Ketua Perhimpunan Muslimah Republik Tatarstan.
"Kami ingin sekali bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan industri busana muslim di Tatarstan. Suatu kehormatan bagi kami dengan keikutsertaan Indonesia dalam festival ini," ujarnya.
Dalam konferensi bertemakan desain, produksi dan pemasaran busana muslim, para desainer, dan pelaku bisnis membahas hal-hal antara lain berkaitan dengan jenis busana yang pantas dan cocok dikenakan sesuai dengan syariat Islam.
Sebagian besar desainer lokal mengungkapkan permasalahannya dalam mengembangkan industri busana muslim terkait dengan terbatasnya dalam memperoleh bahan-bahan dasar atau kain.
Istri Duta Besar RI Moskow Hamid Awaludin, Andi Marcelya, yang hadir dalam festival tersebut mengatakan bahwa industri busana muslim di Indonesia sangat berkembang mengingat Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Oleh karena itu, peluang kerja sama sangatlah besar. Berbagai jenis busana muslim dan juga bahan-bahan dasarnya dapat diperoleh dengan mudah di Indonesia," ujarnya.